WUJUD
BUDAYA KARYA SENI MASYARAKAT KEPULAUAN BELITUNG
Belitung merupakan salah satu
provinsi di Indonesia yang terdiri dari pulau utama yaitu pulau Bangka dan
Belitung dan terdiri dari pulau-pulau kecil seperti pulau Pongok, pulau
Lepar,pulau Mendanau, dan yang lain lain, total pulau yang terdapat di provinsi
ini sekitar 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 buah. Pulau Belitung
terletak di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia dan diapit oleh Selat Gaspar
dan Selat Karimata, sementara bahasa daerah yang digunakan daerah tersebut
adalah bahasa melayu, mayoritas penduduk di pulau tersebut dihuni oleh suku
melayu, serta terdapat juga suku tionghoa jawa, serta bugis.
pulau
Belitung sangat terkenal dengan pulau penghasil timah, karna kekayaan alam
tersebut maka tidak heran jika banyak masyarakat Belitung yang memilih untuk
bekerja sebagai penambang timah mulai dari orang dewasa hingga anak-anak yang
putus sekolah, kebanyakan dari mereka memilih pekerjaan tersebut karena dinilai
banyak menghasilkan uang karena harga timah yang terbilang cukup mahal, tidak
hanya itu selain dikenal sebagai penghasil timah, pulau Belitung juga terkenal
akan ladah putih yang biasa disebut oleh warga dengan sahang dan juga terkenal akan pasir putih. Kondisi iklim di pulau
Belitung berkisar rata-rata 29,9
oC dengan angka tersebut dapat dikatakan
daerah ini memiliki iklim tropis sehingga banyak orang luar pulau yang
mengatakan bahwa masyarakat di pulau Belitung berwatak keras, mungkin hal
tersebut dikarenakan iklim panas yang terdapat di daerah tersebut sehingga
mempengaruhi perilaku masyarakat sekitar mulai dari gaya bicara serta nada
bicara yang sedikit tinggi.
Salah satu kegiatan ekonomi yang menjadi
andalan di daerah tersebut adalah pariwisata, kegiatan tersebut memberikan banyak kontribusi
bagi pulau Belitung terutama dalam peningkatan ekonomi rakyat. Pulau Belitung
memiliki berbagai macam destinasi pariwisata yang sangat menarik tertutama
pantai yang terkenal dengan pasir putih serta bebatuan granit besar yang
memanjang di sepanjang pantai, hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri yang
dimanfaatkan oleh pemerintah Belitung, dan masyarakat sebagai potensi wisata,
namun tidak hanya keunikan alam salah satu potensi pariwisata yang dimiliki
daerah tersebut adalah berasal dari kebudayaan masyarakat pulau tersebut, mulai
dari tradisi makan, karya seni, kerajinan tangan, serta acara adat yang
biasanya dilakukan di daerah tersebut, maka dalam artikel ini akan dijelaskan
beberapa wujud hasil budaya. Wujud hasil budaya sendiri adalah semua hasil karya seni manusia
yang bersifat konkrit yang artinya dapat dilihat, di dokumentasikan, dan
diraba, kebudayaan dalam wujud konkrit
ini juga dapat disebut dengan kebudayaan fisik
maka dari itu, dalam artikel ini penulis akan menjelaskan berbagai macam
kebudayaan masyarakat Belitung yang diharapkan dapat menjadi daya tarik dalam
meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga perekonomian di Pulau belitung terus
meningkat serta kebudayaan masyarakat daerah tersebut tetap terjaga.
Seni Musik Becampak
sumber gambar : google
Becampak
merupakan salah satu jenis genre musik tradisional di daerah Belitung dimana
terdapat beberapa penyanyi wanita yang bernyanyi diatas panggung yang saling
berbalas pantun, bersama penonton lelaki silih berganti saling bergoyang, namun
yang menjadi keunikan dalam seni musik ini ialah dimana penyanyi wanita mengajak penonton laki-laki
naik keatas panggung dan saling berbalas pantun dan jika penonton laki-laki tersebut tidak mampu
lagi membalas pantun penyanyi wanita tersebut, maka laki-laki tersebut harus
memberikan sejumlah uang seikhlas nya pada penyanyi wanita tersebut. Seni musik
ini biasanya dapat dilihat saat ada acara besar atau pesta pernikahan, alat
musik yang digunakan dalam seni musik ini biasannya adalah biola, gendang,
gong, serta keyboard dan lain-lain.
Rumah
Adat Belitung
Tipe
rumah adat masyarakat Belitung umunya adalah rumah panggung, bagi masyarakat
belitung sendiri yang terpenting dari membangun sebuah rumah ialah pembuatan
pondasi, oleh karena itu setiap membangun pondasi rumah masyarakat belitung
selalu meminta “kesalan” atau air keselamatan yang biasanya didapat oleh dukun
kampung. Rumah adat belitung asli sekarang sudah jarang ditemukan hal tersebut
dikarenakan kemjuan teknologi di zaman sekarang yang sudah merubah kehidupan manusia sehingga
masyarakat pulau Belitung lebih memilih untuk membuat rumah semi permanen atau
permanen, namun rumah adat Belitung masih bisa ditemukan namun fungsinya hanya
untuk sebagai daya tarik objek wisata bukan rumah untuk di tinggali.
Beripat Beregong
sumber gambar : google
Beripat bereggong merupakan salah satu
seni pertunjukan yang terdapat di pulau Belitung, dan kata beregong sendiri
diambil dari kata “gong” karena gong merupakan alat musik yang di mainkan dalam
pertunjukan tersebut. Pertunjukan seni ini dapat dikatan olahraga bela diri
dengan menggunakan rotan bagi sepasang pemain. Setiap pemain mengandalkan
keahlian menangkis dan memukul lawan dengan sabetan rotan, dan untuk mengetahui
pemenang dalam pertunjukan tersebut dapat diketahui dengan melihat jumlah luka
yang di dapat pemain dalam permain tersebut. Namun meskipun demikian pada akhir
pertunjukan para pemain pertunjukan tersebut
tidak memunculkan rasa dendam antara satu sama lainnya.
Maras Taun
Maras
taun berasal dari kata “maras” yang berarti “meniris” (membersihkan duri halus)
dan “taun” berasal dari kata “tahun”.
Maras taun biasanya diadakan setiap setahun sekali oleh masyarakat belitung
tujuan dari acara ini yaitu adalah sebagai ucapan rasa syukur terhadap kekayaan
alam dan rezeki yang telah di berikan oleh tuhan yang maha kuasa dan untuk
mebersihkan kampung dari marabahaya dan juga untuk keselamatan dan kesehatan
masyarakat setempat. Dalam acara maras taun ini terdapat benyak sekali kegiatan
seperti nutok lesong panjang, berebut lepat, dan lain-lainnya.
Lesong Panjang
(Sumber gambar : Google)
Lesong panjang adalah salah satu
kesenian pulau Belitung nama kesenian ini sendiri diambil dari nama alat dari
permainan itu sendiri, pertunjukan lesong panjang biasanya dapat ditemukan saat
ada acara Maras Taun atau musim panen padi tiba, alat utama dari pertunjukan
ini adalah sebuah Lesong yang terbuat dari kayu pilihan yang bersuara keras dan
jernih, panjang Lesong bervariasi antara 1-1,5 meter dengan diameter 25cm-30cm.
Alat untuk memukul lesong dinamakan “alu” dan panjang sekitar 75cm hingga 120cm
dengan diameter 4cm hingga 6cm. Alat-alat pertunjukan ini dibuat dalam berbagai
model dan ukuran sesuai dengan selera pemain
Begambus
(sumber gambar : Google)
Kesenian
begambus biasanya dilakukan dalam berbagai acara kesenian rakyat dan selamatan
di Belitung. Kesenian ini sangat bernuansa islami, dimana syari-syair yang
berisi petuah dinyanyikan seiring dengan permainan gambus tersebut, sedangkan
gambus sendiri adalah alat musik tradisional seperti gitar yang dapat dimainkan
dengan alat musik lain seperti gendang dan lain-lainnya, gambus yang dimainkan
tanpa alat musik lain disebut gambus inang-inang, yang biasanya melantunkan
syair-syair kesedihan
makan bedulang
(Sumber
gambar : Google)
Makan bedulang adalah tradisi makan
dalam kebudayaan Belitung
Bedulang
sendiri diambil dari kata “dulang” yang artinya nampan yang berukuran besar.
Tradisi makan bedulang ini biasanya dapat ditemukan dalam acara-acara kesenian
masyarakat Belitung, namun juga dapat ditemukan dalam upacara pernikahan di
desa-desa yang masih memegang erat adat dan kebudayaan Belitung, tujuan dari
makan bedulang ini sendiri adalah untuk mempererat tali silaturahmi atau
menghargai sesama anggota masyarakat.